Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 04 September 2015

Seminar Motivasi UIN SGD Bandung

Hari ini, aku masih teringat akan perkataan om bagus, yang mengatakan bahwa "agar tidak sombong, maka tersenyumlah" hal ini mungkin sepele, tapi memang benar, kadang kita sebagai makhluk sosial membuang begitu saja sedekah yang murah, yang mudah untuk dilakukan, yang tiada lain sedekah itu ialah sebuah "senyuman". kita lebih sering membuang senyum itu ketika kita sedang dalam perjalanan, sedangkan banyak diluar sana, yang mungkin akan bahagia ketika melihat kita tersenyum, ketika kita memberikan seutas senyuman kepadaya. 

aku juga menyadari bahwa aku sering melakukan hal itu, misalnya karena aku sedang dalam perjalanan dan terburu-buru, kerap sekali aku juga sering membuang senyumanku, dan bahkan tidak menyadari bahwa ada teman yang memperhatikanku dan berharap sapaan dariku. karena hal itu, bisa jadi aku disebut seorang yang sombong, tapi ya na'udzubillah, aku ingin memperbaikinya. 

kalau saja aku bisa berbicara langsung dengan inspirationku, Bapak Tubagus Wahyudi, ST., Msi., MCHT., CHI. (wow, hebat yah, begitu banyak gelar yang beliau sandang, memang sesuai dengan banyak kemampuan yang beliau miliki) aku ingin menyampaikan ucapan terimakasih karena om Bagus telah menyadarkanku akan pentingnya senyum itu, aku ingin mengucapkan terimakasih karena om Bagus telah memberikan banyak pencerahan kepadaku, dan aku menyadari banyak hal, dari pencerahan om Bagus tentang senyuman.

pertama senyum itu sedekah, aku sebut seperti itu karena dengan senyuman saja, bisa jadi teman, sahabat, orang terdekat, akan merasa senang dengan senyuman yang kita berikan. mereka akan merasa bahwa kita ingin menjalin hubungan yang baik dengan mereka, dengan cara menyapa mereka, salahsatunya dengan senyuman. bahkan bisa juga kita menyapa seseorang yang jaraknya jauh dari kita, dengan hanya menggunakan senyuman dan lambaian tangan saja.

kedua aku juga menyadari bahwa senyuman itu, bisa membuat aku bahkan orang lain bahagia, aku hanya tinggal memikirkan sesuatu yang menyenangkan, pengalaman lucu, kemudian aku tersenyum, dan aku merasa bahagia, cukup simple bukan. kemudian dengan senyuman itu juga orang lain, katakanlah mereka teman, sahabat, keluarga dan seseorang yang sayang kepada kita, coba bagaimana kalau mereka melihat kita tersenyum dan bahagia, apakah mereka akan sedih, tentu tidak, pasti mereka juga akan ikut bahagia.

ketiga senyum itu bisa dikatakan sebagai rasa percaya diri, karena dengan senyuman, kita bisa memotivasi diri kita sendiri untuk tenang, rilex, dan kemudian muncullah rasa percaya diri itu, coba saja, di kelas ketika kita bertanya kepada dosen tentang sesuatu tetapi dengan wajah muram, aku yakin pertanyaan yang diiringi dengan raut wajah yang muram atau tanpa senyuman, akan membuat dosen pun menunjukkan raut wajahnya yang serius. padahal lebih enak jika kita bertanya dengan senyuman, karena jawaban yang akan kita dapatkan pun, tentunya akan diiringi dengan senyuman pula dari dosen, dan itu sangat menyenangkan sekali bukan.

nah jadi sobat, dari sini aku menyadari pentingnya sebuah senyuman itu, mangkannya sekarang aku sedang belajar bagaimana caranya senyum terhadap diri sendiri, dan senyum terhadap orang lain yang diajarkan oleh motivatorku om Bagus, semoga teman-teman juga bisa ikut termotivasi yah, dan mulai membiasakan diri, untuk memberikan senyumannya kepada orang lain, dan menjadikan senyum itu sebagai sedekah, kebahagiaan, dan rasa percaya diri. mengakhiri tulisan aku kali ini, aku ucapkan terimakasih kepada teman semua yang berkenan untuk membaca tulisanku. wabil khusus untuk om Bagus, yang telah memberikan inspirasinya kepada saya.

ok. teman sampai jumpa di tulisan-tulisan saya berikutnya yah :) ;) :D ^^,, ma'annajah, barokalloh,,

Sabtu, 11 Juli 2015

Rumahku - Keluargaku



Family 


Hai kawan, saat ini aku sedang menyukai sebuah lagu, yaitu lagunya Maher Zain yg berjudul “one big family” kalian tau kenapa? Jawabnya adalah karena pada saat ini, aku sedang merasakan betapa indahnya sebuah keluarga itu, dan sedang memflashback pengalaman-pengalaman yg aku alami bersama keluargaku, bertahun-tahun ke belakang, dan mungkin juga karena saat ini, bisa dikatakan sebagai moment-momentnya kebersamaan keluarga, karena bulan ini adalah bulan tercinta bulan ramadhan yang penuh kemuliaan.

 
kalian tahu, terkadang sebuah iringan musik/lagu bisa membuat kita bahagia seperti mendengarkan lagunya Nidji yg berjudul “pelangi”, lalu terkadang juga bisa membuat kita sedih seperti mendengarkan lagunya Hadad Alwi yg berjudul “doa” (instrumental), terkadang lagi bisa membuat kita semangat seperti mendengarkan lagunya Tokio yang berjudul “sorafune”, dan juga terkadang bisa membuat kita terharu + bahagia seperti mendengarkan lagu yang sedang saya dengar saat ini, Maher Zain – one big family.


Menurutku keluarga itu adalah sebuah “rumah” tempat untuk kita pulang, tempat yag membuat kita nyaman, sebuah tempat yang tak pernah menghianati penghuninya, tempat yang kita hias seiiindah mungkin, tempat untuk kita merenung, tempat untuk kita curhat, tempat untuk kita tertawa, tempat untuk kita menangis, tempat untuk kita bahagia, dan masih banyak lagi lainnya. Satu kata mengandung banyak makna.


Kawan, aku mencintai keluargaku, dan aku yakin kamu juga sama. Begitupun keluarga pasti mencintai kita, seperti contohnya ayah dan ibu kita. Kalian tau? Hmm kalian pasti tau, kalau ibu dan ayah kita rela tidak makan demi kita, anak-anaknya. Mereka berdua rela mengorbankan apapun demi kebahagiaan kita, apapun itu. Tenaga, pikiran, rasa cape, bahkan keringat yang mereka keluarkan pun begitu banyak hanya untuk bisa melihat kita sehat, tersenyum, dan bahagia.


Kawan, bulan ramadhan adalah bulan kebersamaan kita bersama keluarga, jadi, manfaatkan yah’ untuk membantu ayah, ibu, dan keluarga kita dari kelelahan mereka. Dan ingat janganlah gengsi, karena gengsi tak akan bisa mengantarkanmu masuk syurga bersama keluargamu. Karena yang bisa mengantarkan seseorang dan keluarganya masuk ke dalam syurga itu adalah ketaqwaan mereka.


Kawan, jika salah satu dari keluargamu telah tiada, janganlah bersedih, karena itu adalah takdir dari Yang Maha Kuasa. Mungkin saja Allah sedang mempunyai sebuah rencana yang indah untukmu. Do’akanlah ayah, ibu atau siapapun dari keluargamu yang telah tiada itu, agar diterima disisi Allah Swt., Dan di tempatkan di tempat yang mulia disisi-Nya, Allah menghidupkan kita adalah untuk mematikan kita, dan ingat Allah juga menciptakan kita, adalah untuk beribadah. Maka ingatlah kita juga pasti akan mati, oleh karena itu perbanyaklah beribadah dan mengingat Allah Swt., Dzat yang telah menghidupkan dan menciptakan kita.


Do’akanlah ayah atau ibumu yang telah tiada setulus hatimu, karena do’a dari anak yang soleh merupakan amalan yang tidak akan terputus sekalipun ayah atau ibunya telah meninggal. Berdo’a dan terus berdo’a untuk ayah dan ibumu, agar kamu bisa bersama kembali dengan orang tuamu, kelak di syurganya Allah, di tempat terindah, dan dipenuhi dengan keni’matan-keni’matan yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.


 




I Love My Family ...


Terimakasih telah membaca ....